Beberapa waktu yang lalu, kita sering mendapatkan brosur tentang arisan berantai yang biasanya kita dapatkan di ATM-ATM ataupun dikirim oleh seseorang ke alamat kita melalui pos. “Brosur” dan sekaligus formulir ini biasanya berupa beberapa lembar kertas fotokopi yang menerangkan bagaimana cara kerja dari arisan tersebut, sekaligus nanti langsung disediakan formulir pendaftaran dan lembar penempelan bukti transfer dan seterusnya, hingga kita kalau menjadi peserta program tersebut  juga akan melakukan langkah yang sama yaitu menyebar brosur sejenis dengan memasang nama kita sebagai sponsor ke-4. Sebagian dari kita yang pernah mendapatkan selebaran semacam ini pastinya sudah mengerti akan hal tersebut.

Dilihat dan dipelajari cara kerjanya, memang semuanya masuk akal. Ada beberapa orang yang berpikir bahwa peserta terakhir lah yang akan rugi karena tidak ada peserta baru lagi yang mau diajak. Hal seperti ini sejatinya tidak terlalu benar, karena toh peserta sebelumnya yang sudah pernah ikut dan sudah memiliki downline  sampai lebih dari level 4 maka akan otomatis putus keanggotaan dan dia bisa menjadi peserta baru lagi dengan menjadi downline orang lain lagi.

Pertanyaannya kemudian, mengapa program arisan berantai yang menggunakan fotokopian ini termasuk kurang berhasil? Read more…